Cara Menyembelih Hewan Qurban yang Baik dan Benar

Cara Menyembelih Hewan Qurban yang Baik dan Benar

Cara Menyembelih Hewan Qurban – Ibadah kurban amat dianjurkan pelaksanaannya, dan hukumnya sunah muakkadah. Perintah untuk berkurban juga tertuang dalam firman Allah SWT di surah Alkautsar ayat kedua:

“Maka dirikanlah salat karena Tuhanmu, dan berkurbanlah,” (QS. Al-Kautsar [108]: 2).

Keutamaan yang dilakukan korban setahun sekali, saat Idul Adha dan  tiga hari taysriq, juga tergambar dalam hadits yang memuat sabda Nabi Muhammad SAW.

“Barangsiapa yang memiliki kelapangan [harta], sedangkan dia tidak berkurban, janganlah dekat-dekat tempat salat kami,” (H.R. Ahmad, Ibnu Majah, dan Hakim).

Penyembelihan hewan kurban dapat dilakukan sejak selepas salat Idul Adha (tanggal 10 Zulhijah), dan bisa pula pada tiga hari tasyrik (11-13 Zulhijah).

Bagi para shohibul qurban, dianjurkan untuk memahami aturan tentang menyembelih hewan qurban yang baik dan benar. Dengan memahami penyembelihan kurban maka dapat dikatakan bahwa ibadah Idul Adha adalah sah, sehingga seseorang dapat mengambil hikmah dari hewan kurban tersebut.

Cara Menyembelih Hewan Qurban

Tata cara kurban lengkap setelah Idul Adha sesuai dengan prinsip syariah Islam, mulai dari penyembelihan kurban hingga penyebaran daging kurban.

1. Membaca ‘Bismillah’

“Dan janganlah kalian mekalian daging binatang-binatang yang tidak disebut Nama Allah ketika menyembelihnya. Sesungguhnya perbuatan yang semacam itu adalah suatu kefasikan.” (QS. Al An’am ayat 121)

2. Membaca Sholawat Nabi Muhammad SAW

“Allahumma shalli ala sayyidina muhammad, wa ala ali sayyidina muhammad.”

Menghadap ke arah kiblat (bagi hewan yang disembelih dan orang yang menyembelih)

3. Robohkan Hewan Kurban

Robohkan hewan kurban secara perlahan ke kiri dengan kepala mengarah ke kiblat. Pada saat menjatuhkan hewan yang akan disembelih harus dengan cara yang lembut, tidak kasar, tidak dibanting, tidak diinjak-injak, tidak ditarik ekor atau kepalanya.

4. Injakkan Kaki di Samping Hewan Kurban

Kemudian, orang yang menyembelih qurban (dzabih) dianjurkan agar menginjakkan kaki di bagian samping hewan. Para ulama menganjurkan agar membiarkan kaki kanan hewan bergerak.

“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berqurban dengan dua domba yang berwarna putih yang ada hitamnya, dan bertanduk, beliau menyembelihnya dengan tangannya, menyebut nama Allah dan bertakbir, dan meletakkan kakinya di bagian samping kambing.” (HR. al-Bukhari, 5558 dan Muslim, 1966 )

5. Membaca Takbir sebanyak 3 kali bersama-sama

“Allaahu akbar, Allaahu akbar, Allaahu akbar, walillaahil hamd.”

Setelah membaca ‘Bismillah Allahu Akbar’, penyembelih hewan qurban dibolehkan membaca salah satu di antara bacaan berikut ini:

  1. “Hadza minka wa laka.” (HR. Abu Dawud 2795)
  2. “Hadza minka wa laka ‘anni atau ‘an fulan (sebutkan nama orang yang berqurban/shohibul qurban)”. Bacaan ini berlaku jika orang yang menyembelih bukan shohibul qurban.
  3. Berdoa agar Allah menerima qurban dengan doa, “Allahumma taqabbal minni atau min fulan (sebutkan nama shohibul qurban).”
  4. Doa menyembelih hewan qurban sesuai sunnah: “Allahumma haadzihi minka wa ilaika, fataqabbal minnii ya kariim.” (Ya Tuhanku, hewan ini adalah nikmat dari-Mu. Dan dengan ini, aku bertaqarrub kepada-Mu. Karenanya, Wahai Tuhan Maha Pemurah, terimalah taqarrubku)

Doa menyembelih hewan qurban anjuran Ibnu Ummar:

“Wajjahtu wajhi lillazi fatharos samawati wal ardha hanifaw wama ana minal musyrikin, inna sholati wa nusuki wa mahyaya wa mamati lillahi rabbil ‘alamin, la syarikalahu wa bizalika umirtu wa ana minal muslimin. Bismillahirrahmanirrahim, allahumma sholli ‘ala sayyidina muhammad wa ‘ala ali sayyidina muhammad, allahu akbar, allahu akbar, allahu akbar, wa lillahil hamd, allahumma hazihi minka wa ilaika fataqobbal minni/min fulan (sebut nama shohibul qurban), kama taqobbalta min ibrahim kholilika.”

Catatan:

Tidak ada do’a khusus yang panjang bagi shohibul qurban ketika hendak menyembelih hewan qurbannya sendiri.

6. Tidak memperlihatkan alat potong pada hewan kurban.

7. Menggunakan pisau yang tajam agar tidak menyakiti hewan kurban.

8. Syarat sah penyembelihan hewan qurban harus memutus tiga saluran di leher bagian depan (posisinya di sisi bawah jakun), meliputi:

  • satu saluran pernapasan atau hulqum.
  • satu saluran makanan atau mari’.
  • dua pembuluh darah atau wadajaain (dua otot yang ada di samping kanan dan kiri).

9. Setelah disembelih, hewan qurban tidak boleh diproses lebih lanjut, tidak boleh diikuti, serta tidak boleh dipotong ekornya, kakinya dan kepalanya, kecuali diyakini telah mati dengan sempurna

 

3 Keutamaan Bagi Orang yang Mengurus Anak Yatim dengan Baik

3 Keutamaan Bagi Orang yang Mengurus Anak Yatim dengan Baik

3 Keutamaan Bagi Orang yang Mengurus Anak Yatim dengan Baik – Yatim berasal dari bahasa Arab dan artinya bapak dari anak tersebut telah meninggal dan belum dewasa, baik  dia kaya atau miskin, laki-laki atau perempuan. Selain itu istilah yatim piatu sudah cukup dikenal di Indonesia yang sudah tidak punya ayah dan ibu lagi. Dalam literatur yurisprudensi klasik tidak dikenal istilah piatu, yang ada hanya yatim piatu.

Anak yatim piatu dalam hukum Islam lebih diutamakan daripada anak yatim. Dalam kajian proposal yurisprudensi disebut sebagai konsep sukses dan wacana. Karena yatim piatu membutuhkan santunan lebih dari yatim.

Dan apabila sewaktu pembagian itu hadir kerabat, anak yatim dan orang miskin, maka berilah mereka dari harta itu dan ucapkan lah kepada mereka perkataan yang baik.” (QS. An-Nisa :8)

Terdapat tiga keutamaan besar dalam menyantuni anak yatim, seperti yang dijelaskan pada hadis-hadis Rasulullah SAW :

Pertama :

Dekat dengan Rasulullah di surga, sedekat jari telunjuk dengan jari tengah

Rasulullah Saw bersabda: “Aku dan orang yang menanggung anak yatim (kedudukannya) di surga seperti ini”, kemudian beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam mengisyaratkan jari telunjuk dan jari tengah beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam, serta agak merenggangkan keduanya” (HR. Bukhari, Shahih Bukhari, Sahl bin Sa’ad As-Sa’idiy: 5304)

Barang siapa yang ingin bersama Rasulullah SAW di surga, santunilah anak yatim. Rasulullah SAW menjanjikan surga bagi mereka dan jarak dengan beliau dekat sekali seperti halnya jari telujuk dengan jari tengah.

Ibnu Hajar Al-Asqalaniy Rahimahullah berkata: “Isyarat ini cukup untuk menegaskan kedekatan kedudukan pemberi santunan kepada anak yatim dan kedudukan Nabi, karena tidak ada jari yang memisahkan jari telunjuk dengan jari tengah.”

3 Keutamaan Bagi Orang yang Mengurus Anak Yatim dengan Baik

Kedua 

Menyayangi dan menyantuni anak yatim  atau pun piatu juga dapat membuat kita mendapatkan perlindungan di hari kiamat kelak, seperti yang dijelaskan dalam Hadist Rasulullah SAW:

 “Demi Allah yang mengutusku dengan kebenaran di hari kiamat Allah SWT tidak akan mengadzab orang yang mengasihi anak yatim dan berlaku ramah padanya serta manis tutur katanya.

“Dia benar-benar menyayangi anak yatim dan mengerti kekurangannya, dan tidak menyombongkan diri pada tetangganya atas kekayaan yang diperoleh Allah kepadanya. ” (H. R. Thabrani)

Nabi Muhammad SAW bersabda dengan sangat jelas bahwa orang-orang beriman yang menyantuni anak-anak yatim piatu dengan cinta yang tulus dan tanpa merendahkan status mereka, akan menerima perlindungan pada hari kiamat kelak.

Ketiga

Jangan buang kesempatan untuk menyantuni anak-anak yatim piatu karena tidak hanya sebagai jaminan surga, tetapi Allah juga telah berjanji untuk memenuhi kebutuhan hidup orang-orang yang menghidupi anak-anak yatim piatu. 

Jika santunan diberikan kepada anak yatim piatu, maka akan menjadi santunan kepada Tuhan, dan Tuhan Yang Maha Esa akan menambah kekayaan para budak yang membuang anak yatim piatu.

Itulah 3 Keutamaan Bagi Orang yang Mengurus Anak Yatim dengan Baik

Hadits Tentang Anak Yatim

“Barang siapa yang mengikutsertakan seorang anak yatim diantara dua orang tua yang muslim, dalam makan dan minumnya, sehingga mencukupinya maka ia pasti masuk surga.” (HR. Al-Baniy, Shahih At Targhib, Malik Ibnu Harits: 1895)

Dengan menyantuni dan memelihara anak yatim, maka akan banyak kelimpahan berkah yang ada pada rumah tersebut tidak peduli seberapa bagus atau jelek rumah tersebut. Sebaik-baik rumah di kalangan kaum muslimin adalah rumah yang terdapat anak yatim yang diperlakukan dengan baik. Dan sejelek-jelek rumah di kalangan kaum muslimin adalah rumah yang terdapat anak yatim dan dia diperlakukan dengan buruk.” (HR. Ibnu Majah No. 3669).

3 Keutamaan Bagi Orang yang Mengurus Anak Yatim dengan Baik

Bagaimana Hukum Bagi Orang yang Memakan Harta Anak Yatim

Dilarang dalam Islam untuk memakan harta anak yatim piatu. Bahkan Allah mengecam mereka yang melakukannya. Selain itu, anak yatim piatu biasanya sangat membutuhkan dukungan, pendampingan dan perlindungan saat orang tua mereka tidak ada. Sejarah masa lalu, tentu ada orang yang tega melakukannya. Berikut Penjelasan Hukum Memakan harta anak yatim dalam islam.

An-Nisa: 10

“Sesungguhnya orang-orang yang memakan harta anak yatim secara zhalim, sebenarnya mereka itu menelan api sepenuh perutnya dan mereka akan masuk ke dalam api yang menyala-nyala (neraka).” (An-Nisa: 10).

HR Bukhari dan Muslim

Dosa yang juga besar adalah termasuk jika kita mengambil dan memakan harta anak yatim, dimana harta tersebut bukanlah hak dari kita, tentu sebuah dosa yang sangat besar. Hal ini juga disebutkan dalam hadits. Rasulullah SAW bersabda, “Jauhilah oleh kalian tujuh perkara yang merusak,” dan salah satu diantara perkara yang Rasulullah sebutkan adalah “Memakan harta anak yatim.” (HR. Bukhari dan Muslim)

 

Kemajuan Teknologi Mempengaruhi Cara Kita Dalam Berbagi

Kemajuan Teknologi Mempengaruhi Cara Kita Dalam Berbagi

Teknologi Mempengaruhi Cara Kita Dalam Berbagi – Di era teknologi, informasi dan komunikasi yang sudah maju seperti sekarang ini, pasti banyak fasilitas yang bisa didapat. Dengan kemajuan teknologi yang terus berkembang, menjadi lebih mudah untuk melakukan hal-hal yang sebenarnya sangat rumit. Misalnya, dulu butuh waktu lama perjalanan dari satu daerah ke daerah lain, sekarang hanya perlu beberapa jam.

Belum lagi dalam hal pekerjaan, jika dulu kita mengetik harus menggunakan mesin ketik manual yang cukup rumit dalam penggunaannya, kini lewat smartphone, laptop maupun PC sudah bisa dilakukan dengan cara yang jauh lebih mudah dan praktis. 

Saking majunya teknologi saat ini, untuk melakukan hampir semua transaksi yang berhubungan dengan kebutuhan rumah tangga dapat dilakukan dengan mudah secara online, dan dapat dilakukan hanya dari rumah.

Memang, selain dampak positif dari perkembangan teknologi yang dapat kita semua rasakan, ada juga dampak negatifnya. Dalam dampak negatif ini, memang cukup merugikan orang lain. 

Untuk itu, kita sebagai pengguna harus lebih bijak dan cerdas dalam menggunakan atau memanfaatkan teknologi yang ada. Jangan sampai merugikan diri sendiri atau orang lainnya. 

Teknologi Mempengaruhi Cara Kita Dalam Berbagi

Daripada teknologi disalahgunakan, kenapa tidak mencoba untuk digunakan dalam hal yang positif ? Misalnya seperti berbagi dengan sesama lewat teknologi. 

Dengan ikut melakukan kegiatan berbagi dengan sesama, kita pun akan mendapatkan pahala serta keberkahan dalam hidup. 

Walaupun jumlahnya tak seberapa, tapi dengan ikut menyalurkan bantuan kita dengan sesama yang lebih membutuhkan, tentu saja sudah cukup untuk mengurangi beban mereka. Apalagi melihat senyuman dari saudara-saudara kita yang membutuhkan. Pasti rasa bahagia ikut terselip di relung hati diri sendiri. 

Untuk Anda yang ingin menyalurkan bantuan dana kepada orang yang lebih membutuhkan, saat ini Anda bisa melakukannya dengan menggunakan teknologi. Tentu saja dengan sistem online. Misalnya Anda memilih lembaga A yang menawarkan tempat untuk Anda menyalurkan bantuan kepada yatim atau dhuafa yang membutuhkan secara online.

Jadi, Anda cukup menyumbangkan sedikit harta atau dana Anda ke rekening bank yang sudah disediakan di platform website tersebut. Dan Anda pun sudah ikut membantu meringankan beban mereka. 

Namun, Anda juga harus berhati-hati dalam memilih agen jasa yang menawarkan tempat untuk berbagi dengan sesama. Karena di zaman modern ini, tak sedikit juga ada agen-agen nakal yang memanfaatkan bantuan Anda itu untuk  keuntungan pribadi. Na’udzubillah.

Teknologi Mempengaruhi Cara Kita Dalam Berbagi

Sayang juga bantuan Anda yang malah tidak sampai ke tangan orang yang membutuhkan. Niat ingin menolong dengan sesama, malah kena tipu. Maka dari itu, jangan lupa untuk memperhatikan dan teliti baik-baik agen jasa yang Anda pilih. Jangan sampai merugikan diri sendiri juga.

Nah, untuk Anda yang ingin menyalurkan bantuan kepada orang yang membutuhkan menggunakan teknologi, tidak usah khawatir lagi kena tipu. Karena sekarang sudah ada beberapa agen yang menawarkan jasa tersebut dan sudah terpercaya. Salah satunya ykbik.or.id

Dengan menyalurkan bantuan Anda lewat Pantiyatim.or.id, sudah dipastikan bantuan Anda akan sampai ke tangan orang yang membutuhkan. Tidak akan salah target ataupun tidak sampai ke tangan mereka. 

Kenapa bisa begitu? Karena Pantiyatim.or.id sudah berdiri sejak tahun 1998, dan kini telah menaungi anak-anak yatim dan terlantar dari berbagai daerah yang ada di Indonesia. Sudah ribuan lebih anak yatim dan dhuafa yang ditangani oleh Pantiyatim.or.id, baik dari dalam maupun luar asrama yang tersebar di pulau Jawa. 

Anda bisa menyalurkan bantuan berupa zakat, infaq, shodaqoh, maupun wakaf untuk ikut berperan dalam membantu kesejahteraan anak yatim maupun dhuafa yang membutuhkan. Karena manfaat sedekah anak yatim sangat luar biasa salah satunya yaitu harta nya akan diganti oleh Allah SWT seperti firman Allah SWT sebagai berikut ini :

Katakanlah: “Sesungguhnya Tuhanku melapangkan rezki bagi siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya dan menyempitkan bagi (siapa yang dikehendaki-Nya).” Dan barang apa saja yang kamu nafkahkan, maka Allah akan menggantinya dan Dia-lah Pemberi rezki yang sebaik-baiknya” (QS. Saba’: 39).

Itulak mengapa Teknologi Mempengaruhi Cara Kita Dalam Berbagi Jadi, tunggu apalagi? Ayo mulai tebar kebaikan dengan sesama. Hidup pasti akan jauh berkah dengan saling membantu saudara yang tengah kesusahan. Jangan menunggu ‘nanti’ untuk membantu. Jika bisa sekarang, kenapa tidak?

Sedekah Online Solusi Bagi yang Malas Keluar Rumah

Sedekah Online Solusi Bagi yang Malas Keluar Rumah

Di saat seperti ini kemungkinan banyak orang yang merasa takut keluar rumah karena adanya pandemi. Saat sudah terbiasa berdiam diri dirumah ada kecenderungan malas saat hendak beraktifitas kembali diluar. Entah bekerja, berbelanja ataupun aktivitas lainnya, kadang karena sudah terbiasa di rumah jadi ingin dilakukan dirumah saja. 

Malas memang bukan sifat yang baik tetapi ada cara kok untuk menyiasatinya. Seperti bekerja secara online atau bahasa kerennya Wfh (Work From Home) belajar online, dan berbelanja secara online. Zaman memang semakin berubah dan apa-apa bisa dilakukan secara daring. Lebih simple bagi yang malas keluar rumah. 

Hal ini juga termasuk ke dalam sedekah. Banyak dari beberapa orang yang berniat untuk bersedekah namun terkendala malas keluar (Mager) keluar rumah. Tenang saja, anda masih bisa menyumbangkan sedekah anda dengan cara online juga. 

Bagaimana Caranya? Gampang!

Anda bisa mencari di google tempat untuk menyumbangkan sedekah secara online. Salah satu tempat yang menerima sumbangan atau sedekah secara online adalah Yayasan Komitmen Bersama Indonesia Kuat (YKBIK). 

 

YKBIK adalah lembaga Penyelenggara layanan sosial dan layanan pendidikan untuk yatim dan dhuafa melalui pemberdayaan dana Zakat, Infaq, Shadaqah, Wakaf (ZISWAF), serta dana lainnya yang halal dan legal, disalurkan langsung kepada mereka yang berhak/mustahiq dalam bentuk bantuan sosial, bantuan pendidikan dan biaya pendidikan serta layanan kesehatan.

 

Anda bisa menyalurkan bantuan anda ke rekening donasi atas nama Yayasan Komitmen Bersama Indonesia Kuat. 

 

REKENING DONASI

BRI : 3313-01-000795-50-4

Mandiri : 167-00-0245958-3

BCA : 0663308049

Muamalat : 4580003446

A/n Yayasan Komitmen Bersama Indonesia Kuat

 

Atau hubungi kami di nomor 081212189464 atau 085287830170 untuk informasi lebih lanjut.

Jadi selama di rumah ajah, anda masih bisa beramal dan mendapat berlipat pahala dengan sedekah online. 

Jenis Sumbangan Untuk Anak Yatim

Jenis Sumbangan Untuk Anak Yatim

Jenis Sumbangan Untuk Anak Yatim – Menyumbang tidak harus selalu menggunakan uang, apalagi untuk ke panti asuhan. Kita bisa menyumbang apa saja yang menjadi kebutuhan bagi anak-anak yatim piatu. Lantas, apa sajakah jenis sumbangan yang cocok? Berikut kami berikan rekomendasinya.

Sembako

Jenis sumbangan pertama adalah sembako. Tentu ini menjadi kebutuhan pokok bagi anak yatim di panti asuhan. Bisa berupa makanan seperti beras, telur, susu atau makanan lainnya. Kebutuhan akan makanan biasanya besar apalagi jika anak-anak disana banyak, tentu akan sangat dibutuhkan pasokan makanan agar mencukupi dan anak yatim terhindar dari rasa lapar. 

Pakaian

Anak yatim tidak seperti anak lainnya. Mereka tidak memiliki orangtua yang bisa memperhatikan mereka bahkan untuk urusan pakaian. Jika, anda hendak menyumbang, bisa dengan pakaian karena pakaian adalah barang yang dibutuhkan sehari-hari. Pilihlah pakaian layak pakai jika anda memilikinya. Terutama untuk pakaian anak dan bayi yang sangat dibutuhkan di panti asuhan. 

Alat tulis & Buku Pelajaran

Anak yatim berhak atas pendidikan untuk itu, jika anda memiliki alat tulis atau buku pelajaran hendaklah membaginya dengan mereka. Kebutuhan akan alat tulis serta buku diperlukan bagi anak-anak agar mereka bisa belajar dengan baik demi menyiapkan masa depan mereka.

Seragam Sekolah

Tidak kalah penting dari alat tulis, seragam adalah hal wajib lainnya agar anak-anak bisa bersekolah dengan baik. Untuk itu, alangkah lebih baiknya untuk menyimpan kembali seragam yang sudah tidak terpakai. Jangan merusaknya karena anda bisa menyumbangkannya kepada anak-anak yatim di panti asuhan dan menjadi berkah karena seragam terpakai dan berguna bagi orang lain. 

Mainan Edukasi Untuk Anak

Masa kanak-kanan adalah masanya bermain. Begitu juga dengan anak yatim di panti asuhan. Mereka berhak menikmati serunya bermain dan belajar dengan bebas dan ceria. Untuk itu, tak ada salahnya jika anda ingin menyumbangkan mainan-mainan edukasi yang sudah tak terpakai di rumah untuk mereka. 

Sisihkan Sebagian Harga

Terakhir adalah sisihkan sebagian harta. Tidak ada salahnya, anda menyisihkan sedikit uang anda untuk membantu meringankan beban hidup mereka, Malah, sumbangan anda akan menjadi pahala berlimpah. Karena sejatinya, dari harta yang kita miliki terdapat hak orang lain juga yang harus kita sisihkan dan dijadikan amalan baik di akhirat nanti.

Nah, itulah beberapa jenis sumbangan untuk anak yatim yang bisa menjadi pertimbangan bagi anda yang berniat untuk menyumbang. 

Bagi anda sedang mencari tempat untuk menyumbang anak yatim, silahkan kunjungi Yayasan Komitmen Bersama Indonesia Kuat (YKBIK) yang merupakan lembaga Penyelenggara layanan sosial dan layanan pendidikan untuk yatim dan dhuafa melalui pemberdayaan dana Zakat, Infaq, Shadaqah, Wakaf (ZISWAF), serta dana lainnya yang halal, legal dan terpercaya.

 

Silahkan kirim donasi anda ke nomor rekening berikut :

REKENING DONASI

BRI : 3313-01-000795-50-4

Mandiri : 167-00-0245958-3

BCA : 0663308049

Muamalat : 4580003446

A/n Yayasan Komitmen Bersama Indonesia Kuat

 

Atau hubungi kami di nomor 081212189464 atau 085287830170 untuk informasi lebih lanjut.

Tidak perlu sungkan untuk memberikan sumbangan karena sekecil apapun, sangat berarti bagi yang membutuhkan.  

6 Golongan  yang Berhak Menerima Infaq dan Shodaqoh

6 Golongan yang Berhak Menerima Infaq dan Shodaqoh

Yang Berhak Menerima Infaq dan Shodaqoh – Bagi Anda umat Islam pasti sudah tidak asing lagi dengan kata “infaq”. Infaq sangat terkait dengan sedekah atau berbagi. Tapi apa sebenarnya arti Infaq dalam Islam?

Arti infaq berasal dari kata anfaqa-yunfiqu yang artinya mengeluarkan atau membiayai usaha untuk menjalankan perintah Allah Swt. Menurut Kamus Besar Indonesia edisi kelima, infaq adalah persembahan (sumbangan) harta benda dan sejenisnya (kecuali zakat wajib) selamanya.

Sedangkan menurut istilah infaq artinya mengeluarkan sebagian harta atau pendapatan / penghasilan untuk kepentingan ajaran Islam atau ummat.

Berbicara siapa yang berhak menerima infaq dan shodaqoh. Infaq termasuk shadaqah untuk rekan Muslim yang miskin, Infaq untuk bencana alam, dll.

Jadi jika arti shadaqah sendiri lebih luas dari pada infaq. Shodaqoh ini berarti memberi kepada orang lain dengan ikhlas dan sukarela, tanpa tenggat waktu dan hitung hitungan.

Yang Berhak Menerima Infaq dan Shodaqoh

Mengapa shadaqah ini lebih luas dari pada infaq, karena shadaqah tidak hanya berarti memberikan atau menyumbangkan aset / materi, tetapi shadaqah ini juga dapat mencakup semua amalan dan amal baik.

Bahkan menurut Hadits Nabi, jika kita tersenyum dengan tulus dan ikhlas kepada sesama, dan berkata baik kepada sesama, ini merupakan sedekah. Berikan kebahagiaan kepada orang lain dalam bentuk apapun yang Allah lakukan juga sedekah.

Dan yang berhak menerima infaq  adalah sebagai berikut :

  1. Orangtua
  2. Saudara 
  3. Orang Miskin (Fakir & Duafa)
  4. Anak yatim
  5. Orang-orang terkena bencana alam.

Memberikan sedekah adalah cara kita menghindari neraka. Dan sebagai orang yang berhak menerima dan menjadi penerima Infaq Shadaqah, sebagai berikut.

Disebutkan di Sayyid Sabiq berjudul Fiqh Sunnah bahwa orang yang paling berhak menerima shadaqah adalah anak anaknya, keluarganya dan semua kerabatnya. Tidak ada yang akan memberi sedekah kepada orang lain jika mereka harus menghidupi diri sendiri dan keluarganya.

Yang Berhak Menerima Infaq dan Shodaqoh

Dijelaskan juga dalam hadits yang diriwayatkan oleh Ahmad dan Muslim, bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Jika salah satu dari kalian miskin, mari kita mulai dengannya. Dan jika ada keuntungan seperti itu, berikan kepada keluarga.

Dan jika ada kelebihan sarana, untuk memulai “atau berkata” kepada mereka yang ada hubungannya dengan dia. Dan jika masih ada surplus, mulailah dan ini “. Mereka juga mengatakan bahwa Anda akan menjadi orang berdosa besar bahwa ada orang yang menyia-nyiakan karyawan mereka-nyiakake.

Dan dalam sejarah Muslim dan Abu Dawud, Nabi bersabda:” Sayang sekali bagi seorang pria karena menyia-nyiakan karyawan. . Maka dari itu, jika kita ingin beramal, hendaknya kita memberikan sedekah kepada orang-orang terdekat kita, anak-anak, keluarga atau kerabat.

Nah itu dia orang orang yang berhak infaq dan shadaqah. Semoga informasinya dapat bermanfaat!

Perbedaan Zakat dan Wakaf yang Perlu Diketahui

Perbedaan Zakat dan Wakaf yang Perlu Diketahui

Perbedaan Zakat dan Wakaf Dalam agama Islam, pastinya tidak asing lagi mendengar ke-2 kata ini. Khususnya untuk kita seorang Muslim. Ke-2 kata ini adalah hal yang menjelaskan perihal bahasan yang bersifat materi dalam menolong saudara kita yang memerlukan.

Sebab dengan bayar zakat dan mewakafkan suatu hal sesuai kapabilitas diri kita, sama seperti seperti membantu mengangkat beban mereka. Kita memperoleh pahala, hidup juga dilimpahi karunia oleh Allah SWT.

Tetapi, tahukah kalian perbedaan di antara zakat dan wakaf itu? Benar-benar bila melihat sepintas, zakat dan wakaf terkait dengan materi. Materi di sini yaitu kemampuan kita untuk menolong dengan sesama yang lebih memerlukan memakai harta yang kita miliki.

Tetapi, ukurannya juga sesuai kemampuan masing-masing. Jadi, meskipun harta yang dipunya tidak berapa banyaknya, tetapi untuk kalian yang masih ingin lakukan kebaikan, dengan zakat atau wakaf ini masih dapat melakukannya.

Lalu, bagaimana jika diperdalam kembali perihal perbedaan di antara zakat dan wakaf? Di bawah ini, sedikit penjabaran mengenai perbedaan zakat dan wakaf.

Perbedaan Zakat dan Wakaf

Zakat

Bagi kita seorang Muslim, sudah pasti tahu apa itu zakat. Ya, amalan wajib yang termasuk ke dalam rukun islam ketiga ini biasanya dilakukan di bulan Ramadhan. Tepatnya saat mulai mendekati akhir bulan Ramadhan. Secara umum, zakat ini merupakan besaran harta tertentu yang dikeluarkan umat Muslim yang nantinya akan diberikan kepada orang-orang yang berhak menerimanya.

Perintah untuk menunaikan ibadah yang satu ini, sudah lebih dari 30 kali disebutkan dalam Al-Qur’an. Salah satunya terdapat pada surat Al-Baqarah ayat 43, yang artinya : “Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan rukuklah beserta orang-orang yang rukuk.” Maka dari itu, hukum menunaikan ibadah ini ialah wajib bagi umat Muslim.

Baca Juga : 5 Perbedaan Infaq dan Sedekah

Secara garis besarnya, zakat ini dibagi menjadi 2. Yaitu zakat fitrah dan zakat mal. Jika zakat fitrah wajib dikeluarkan saat bulan Ramadhan atau sebelum melaksanakan shalat Ied, maka zakat mal hanya wajib ditunaikan oleh orang yang hartanya telah mencapai nisab dan haulnya. Dalam penyebutannya, zakat fitrah ini bisa juga disebut sebagai zakat jiwa, sedangkan zakat mal bisa juga disebut sebagai zakat harta.

Wakaf

Wakaf ini adalah bentuk sedekah dalam bentuk aset. Berbeda dengan zakat yang bisa dalam bentuk harta yaitu berupa uang, makanan pokok, dan lain sebagainya. Maka wakaf ini bentuknya asset dari harta yang kita punya. Contohnya seperti tanah, rumah sakit, masjid, dan bangunan umum lainnya yang sifatnya produktif. 

Perbedaan Zakat dan Wakaf

Nanti, nilai dari aset wakaf ini tidak boleh berkurang dan harus bisa dikembangkan lagi secara syariah atau sesuai dengan prinsip Islam. Kenapa? Karena nantinya keuntungan yang didapat dari mengembangkan aset wakaf ini bisa digunakan untuk kepentingan umat.

Dalam UU No. 41 Tahun 2004 tentang wakaf, unsur wakaf ada 6. Diantaranya ialah wakif (pihak yang mewakafkan hartanya), nazhir (pengelola harta wakaf), harta wakaf, peruntukkan, akad wakaf, dan jangka waktu wakaf. 

Sedangkan untuk anjuran wakaf sendiri, tercantum dalam Al-Qur’an surat Ali-Imran ayat 92, yang artinya : “Kamu sekali-kali tidak sampai kepada kebajikan (yang sempurna), sebelum kamu menafkahkan sebahagian harta yang kamu cintai. Dan apa saja yang kamu nafkahkan maka sesungguhnya Allah mengetahuinya.”

Nah, tahukah Anda jika mewakafkan aset harta yang bisa Anda wakafkan, Anda akan mendapatkan amal jariah? Maksud dari amal jariah atau sedekah jariah ini ialah pahala yang Anda dapatkan tidak akan pernah putus selama aset yang Anda wakafkan terus bermanfaat bagi banyak orang.

Tentunya, sedekah jariah ini akan sangat bermanfaat bagi kita selaku umat Muslim nantinya di akhirat. Walaupun wakaf ini sifatnya tidak wajib, tapi bagi yang mampu, apa salahnya bukan untuk beramal baik? Saling membantu dengan sesama, membuat orang tersenyum, sudah pasti hidup menjadi lebih berkah.

Nah, itulah perbedaan antara zakat dan wakaf yang bisa Anda ambil informasi serta manfaatnya. Ayo, mulai berbuat baik dengan sesama! Kalau bukan kita yang mengurangi beban mereka, siapa lagi?

5 Perbedaan Infak dan Sedekah

5 Perbedaan Infak dan Sedekah

Perbedaan Infak dan Sedekah – Seperti yang kita ketahui bahwa banyak sekali amalan baik yang bisa kita lakukan untuk meraih kebahagiaan didunia dan di akhirat. Dan juga amalan yang bisa mengantarkan kita ke surganya allah swt. Salah satu amalan ibadah yang pasti banyak orang ketahui Ialah Infak dan sedekah. Dan ini jika kita lakukan pasti akan mendapatkan pahala yang berlimpah apalagi jika kita melakukannya dengan Ikhlas.

Infak dan sedekah ini berkaitan dengan ibadah lewat sebagian harta atau uang kita. Di balik nikmat rezeki yang Allah kasih dan berikan untuk hamba-hambanya, ada bagian yang harus dikeluarkan dan dianjurkan untuk diserahkan kepada saudara kita yang lain atau kepada saudara yang tidak mampu.

Infak dan sedekah merupakan dua jenis amalan yang sering dianggap sama karena memang infak dan sedekah memiliki banyak sekali persamaan. Padahal infak dan sedekah adalah dua jenis amalan yang berbeda. Dalam ajaran islam  kita diwajibkan untuk menyisihkan sebagian harta yang kita miliki karena didalam harta kita ada hak orang lain. Maka cara menyalurkannya adalah dengan cara infak atau sedekah. 

Infak dan sedekah hukumnya sama yaitu sunnah, jadi jika kita punya harta atau uang lebih bisa kita keluarkan untuk infak dan sedekah. Dan bagi kalian yang belum tau apa sih perbedaan infak dan sedekah, karena mungkin kalian masih dibingungkan dengan perbedaannya karena yang kalian tahu infak dan sedekah sama sama amalan ibadah lewat harta atau uang. Dan berikut adalah 5 perbedaan infak dan sedekah yang perlu kamu ketahui.

Baca Juga : Cara Menyantuni Anak Yatim

  1. Dari pengertiannya berbeda, Infak  merupakan harta yang dikeluarkan oleh seseorang atau badan usaha di luar zakat untuk kemaslahatan umum, sedangkan pengertian dari sedekah adalah harta atau non harta yang dikeluarkan oleh seseorang atau badan usaha di luar zakat untuk kemaslahatan umum juga.
  2. Infak wajibnya harta atau uang sedangkan sedekah selain harta bisa juga dengan menebar senyuman dengan tulus, membantu orang lain juga bisa dikatakan sedekah.
  3. Perbedaannya infak ini terbatas hanya harta tetapi sedekah ini mencakup luas.
  4. Jika berdasarkan hukum infak dan sedekah ini tidak ada bedanya karena sama sama hukumnya Sunnah.
  5. Yang terakhir bedanya infak dan sedekah adalah infak biasanya ada perhitungan berapa yang harus dikeluarkan sedangkan sedekah bebas tidak ada perhitungannya.

Nah itu dia 5 perbedaan Infak dan Sedekah ini semoga informasi ini dapat bermanfaat ya!.

Cara Menyantuni Anak Yatim

Cara Menyantuni Anak Yatim

Cara menyantuni anak yatim – Bersedekah atau menyantuni anak yatim adalah amalan yang baik dan dianjurkan dalam agama Islam. Melakukannya membuat kita akan mendapatkan pahala berlimpah. Menyantuni anak yatim tidak selalu harus menggunakan harta benda saja melainkan juga bisa melalui kasih sayang yang tulus. 

Terdapat banyak sekali manfaat  menyantuni anak yatim seperti pahala yang akan terus mengalir. Rasulullah SAW mengatakan bahwa ada 3 amalan yang pahalanya tidak akan terputus meski seseorang telah meninggal dunia. Tiga amalan itu adalah, sedekah jariah, doa anak yang Saleh, serta ilmu yang bermanfaat. Memberi santunan kepada anak yatim adalah termasuk sedekah jariah. 

Ada berbagai cara untuk menyantuni anak yatim. 

Hal pertama adalah dengan memberikan kasih sayang pada anak yatim yang berada di lingkungan sekitar rumah anda. Jangan menghardiknya atau berkata kasar padanya dan jangan pula menghinanya.

Cara kedua adalah dengan harta. Anda bisa menyisihkan sebagian harta untuk anak yatim. Anda bisa menitipkannya melalui panti asuhan atau yayasan yang fokus memperhatikan anak yatim. Salah satu lembaga terpercaya adalah Yayasan Komitmen Bersama Indonesia Kuat (YKBIK)

Yayasan Komitmen Bersama Indonesia Kuat (YKBIK) adalah lembaga Penyelenggara layanan sosial dan layanan pendidikan untuk yatim dan dhuafa melalui pemberdayaan dana Zakat, Infaq, Shadaqah, Wakaf (ZISWAF), serta dana lainnya yang halal dan legal. 

YKBIK senantiasa secara rutin melaksanakan kegiatan menyalurkan dana zakat, Infaq, shodaqoh dan lain sebagainya, dalam bentuk layanan sosial, kemanusiaan maupun pendidikan.

Bagi anda yang tak mau repot keluar rumah, anda tak perlu khawatir. Karena anda masih bisa berdonasi secara langsung melalui rekening YKBIK sebagai berikut :

 

BRI : 3313-01-000795-50-4

Mandiri : 167-00-0245958-3

BCA : 0663308049

Muamalat : 4580003446

A/n Yayasan Komitmen Bersama Indonesia Kuat

Anda bisa mengakses halaman website https://ykb.or.id/ untuk informasi selengkapnya.

Pada saat ini ada begitu banyak cara menyantuni anak yatim yang dapat memudahkan anda untuk beramal khususnya menyantuni anak yatim. Jadi, ayo tunggu apalagi. Segeralah bersedekah, karena uluran tangan kita sangat berarti bagi mereka yang membutuhkan. 

Apakah Boleh Kebaikan di Pamerkan ?

Apakah Boleh Kebaikan di Pamerkan ?

Apakah Boleh Kebaikan di Pamerkan – PENYAKIT yang sering dihadapi saat Muslim beribadah, saat berbuat baik adalah timbulnya rasa riya atau pamer. Ini merupakan hal yang sangat dikhawatirkan oleh Rasulullah SAW. Ia bersabda:

إِنَّ أَخْوَفَ مَا أَخَافُ عَلَيكُمُ الشِّرْكُ الأَصْغَرُ.

Sesungguhnya hal yang paling mengkhawatirkan yang aku khawatirkan pada kalian adalah syirik kecil.

Kemudian para sahabat bertanya: “Apa syirik kecil itu wahai Rasululloh?”

Rasulullah menjawab:

اَلرِّيَاء. يَقُولُ اللهُ عَزَّ وَجَلَّ يَوْمَ القِيَامَةِ إِذَا جَازَى العِبَادَ بِأَعْمَالِهِمْ: اِذْهَبُوا إِلى الَّذِينَ كُنتُمْ تُرَاءُونَ فِي الدُّنْيَا, فَانظُرُوا هَلْ تَجِدُونَ عِنْدَهُمُ الجَزَاءَ؟

(Syirik kecil itu adalah) Riya. Pada hari kiamat ketika Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha Agung membalas hambanya terhadap amal-amal mereka, Allah berfirman, ‘Pergilah kalian kepada orang-orang yang kalian ria kepada mereka ketika di dunia. Maka lihatlah! Apakah kalian mendapatkan balasan di sisi mereka?

Rasulullah SAW juga bersabda:

لَا يَقْبَلُ اللهُ عَزَّ وَجَلَّ عَمَلًا فِيهِ مِثْقَالُ ذَرَّةٍ مِن رِيَاءٍ.

Allah ‘Azza wa Jalla tidak menerima amal yang di dalamnya terdapat seberat biji sawi dari riya.”

Imam al-Ghozzali menerangkan bahwa riya adalah sifat seseorang yang mencari kedudukan di hati orang lain dengan memperlihatkan kebaikan.

Imam al-Ghozzali merangkumnya menjadi tiga tingkatan.

Pertama: riya yang paling berat adalah memperlihatkan kebaikan kepada orang lain dengan tujuan untuk meloloskan diri dalam berbuat kemaksiatan.

Riya yang kedua adalah memamerkan kebaikan kepada orang lain dengan tujuan untuk mendapatkan urusan duniawi, baik harta, tahta maupun wanita.

Riya yang ketiga paling ringan adalah memperlihatkan kebaikan karena khawatir akan dipandang jelek di mata orang lain.

Akan tetapi selama tujuan memperlihatkan kebaikan adalah supaya bisa dicontoh dan menjadi motivasi bagi orang lain untuk berbuat kebaikan, maka hal itu diperbolehkan dalam syariat.

Syaikh Hasan al-Basri berkata: “Sesungguhnya merahasiakan amal itu lebih bisa menjaga amal itu sendiri. Akan tetapi menampakkan amal juga mempunyai manfaat. Oleh karena itu Allah ta’ala memuji terhadap orang yang merahasiakan amal baik maupun yang menampakkannya. Allah berfirman:

إِنْ تُبْدُوا الصَّدَقَاتِ فَنِعِمَّا هِيَ ۖ وَإِنْ تُخْفُوهَا وَتُؤْتُوهَا الْفُقَرَاءَ فَهُوَ خَيْرٌ لَكُمْ

Jika kamu menampakkan sedekah(mu), maka itu adalah baik sekali. Dan jika kamu menyembunyikannya dan kamu berikan kepada orang-orang faqir, maka menyembunyikan itu lebih baik bagimu.”

Mengingat zaman ini adalah zaman yang setiap orang mudah untuk memperlihatkan kebaikan dan menyebarkannya kepada khalayak umum, maka solusi supaya Muslim terhindar dari sifat riya adalah dengan menanamkan tujuan di dalam hati, supaya kebaikan yang dilakukan bisa ditiru oleh orang lain dan menjadi motivasi bagi mereka untuk melakukan kebaikan tersebut.

Firman Allah ta’ala:

فَمَنْ كَانَ يَرْجُو لِقَاءَ رَبِّهِ فَلْيَعْمَلْ عَمَلًا صَالِحًا وَلَا يُشْرِكْ بِعِبَادَةِ رَبِّهِ أَحَدًا

Artinya: ”Barangsiapa mengharap perjumpaan dengan Tuhannya, maka hendaklah ia mengerjakan amal yang saleh dan janganlah ia mempersekutukan seorangpun dalam beribadah kepada Tuhannya”.

Mudah-mudahan setiap Muslim bisa terhindar dari sifat riya dan bisa menjadi golongan orang-orang yang ikhlas dalam beribadah. Itulah penjelasan mengenai Apakah Boleh Kebaikan di Pamerkan. 

(sumber : eramuslim.com)

Home

Laporan

Donasi

Blog

Chat